Just an Ordinary Love Story - part 1

"sori tri, gw ga bisa..."

begitulah bunyi pesan yang terbaca di layar hp gw.
ya, gw ditolak. gw nembak, dan ditolak.
ya, lewat sms. karena gw ga mampu buat mengatakan secara langsung perasaan gw sama dia.

Oh ya, perkenalkan. gw Tri. masih sekolah, kelas 12 di salah satu SMA swasta di Jakarta.

yang sms tadi?
dia biasa dipanggil Terry. sekolah di tempat yang sama, teman sekelas gw di kelas 12 ipa 4.

Sejak 6 bulan terakhir ini gw dan Terry memang cukup dekat.
duduk bersebelahan di kelas, makan di kantin berdua, pulang sekolah bareng.
setiap ada acara sekolah, kami pun seringkali datang berdua.
gak heran, kalo semua anak di sekolah berpikir kami pacaran.
bahkan nama kami pun tercantum dalam daftar "lovely couples" di buku tahunan.

Namun kenyataan yang ada tidak seperti yang terlihat.
kami duduk bersebelahan, makan bareng, pulang bareng, semata-mata karena gw yang "memaksa".
awalnya Terry duduk sendiri di kelas, lalu gw pindah duduk di sebelahnya.
awalnya Terry makan sendiri di kantin, lalu gw ngikutin dia makan di kantin sambil basa-basi , yang penting bisa makan bareng.
awalnya Terry pulang sendiri naik taxi, dan kebetulan gw bawa mobil sendiri, jadi gw ajak dia pulang bareng.
dan dia sama sekali ga menolak atau menjauh, jadi kami terus seperti itu berbulan-bulan lamanya.

hubungan tanpa status.
teman tapi mesra.
it's complicated.
mungkin kata-kata populer itu yang paling tepat untuk mendeskripsikan hubungan kami.

Hari itu sekolah sudah libur. Ujian Akhir Nasional sudah lewat.
semua anak kelas 12 mulai sibuk mempersiapkan rencana untuk kuliah, dan strategi untuk masuk ke perguruan tinggi yang diinginkan.
namun disamping semua hiruk pikuk akademis yang ada, terdapat satu hal non-akademis yang juga menyita perhatian anak-anak kelas 12.

prom night.

Dengan semangat prom night itulah gw mengumpulkan keberanian.
gw membayangkan, pasti menyenangkan rasanya pergi ke prom bareng pacar.
ya, hari itu gw udah mengumpulkan keberanian.
keberanian untuk mengungkapan isi hati gw sama Terry, dan meminta jawabannya.
walaupun belum cukup berani berbuat lebih dari sekedar nembak lewat sms.

siapa sangka ternyata gw ditolak mentah-mentah.
dan waktu gw tanya kenapa, dia gak mau bilang alasannya.

hancurlah sudah harapan, kebahagiaan, dan hati gw saat itu.
ditambah kenyataan bahwa dia langsung menjauh dari gw setelah kejadian itu, maka lengkaplah penderitaan gw.

Besoknya, gw pergi ke tempat bimbingan belajar yang ada di dekat sekolah.
beberapa hari yang lalu salah satu guru disana datang ke kelas gw, membagikan brosur dan mempromosikan program mereka, menginap sebulan di puncak dalam rangka belajar intensif untuk SPMB.
saat itu gw sama sekali gak tertarik, karena yang ada di pikiran gw cuma prom night dan Terry.
tapi akhirnya gw memutuskan untuk ikut program itu, dengan tujuan supaya gw bisa sukses SPMB.
dan bisa melupakan apa yang sudah terjadi.

.....

1 minggu berlalu, hari sabtu pagi..
hari yang cerah, gw dan beberapa anak dari sekolah lain sudah berkumpul di halaman gedung bimbingan.
hari itu kami semua akan berangkat ke villa di puncak untuk menjalani program belajar intensif kami.
sambil menunggu waktu berangkat, kami berkenalan dan ngobrol satu sama lain.

Ditambah gw, seluruhnya ada 5 orang yang ikut program ini, 3 cowok dan 2 cewek.
ada yang jutek dan selalu pasang tampang nyeremin, namanya Ananta.
ada yang cukup friendly, gw ga tau nama aslinya, tapi dia minta dipanggil Atse (meteor garden, inget?)
ada yang ramah dan murah senyum, namanya Sofia.
yang terakhir, yang paling menjadi perhatian gw..

Namanya Winny, orangnya cukup cantik, manis, pokoknya membuat gw tertarik saat pertama kenalan.
dari yang gw liat sih, dia temennya Atse, dan mereka satu sekolah.
gw jadi berpikir, mungkin gw bisa bener-bener ngelupain Terry dengan ikut program ini.

Jam 10 tepat, akhirnya kita semua naik ke dalam mobil dan berangkat menuju puncak.
gw udah gak sabar lagi untuk menyambut pengalaman, dan mungkin lembaran baru dalam kisah cinta gw...



bersambung

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Just an Ordinary Love Story - part 1"

Post a Comment